Pantura Ikhlas
Ben Teng
bass
happy
accordion
slow
female vocals
drums
acoustic guitar
funk
Dangdut
reggae
Electric Guitar
Contra Bass
Ska
Hopeful
Rhythm Guitar
Creada el oct. 21, 2025
Letra
Verse 1
Secangkir kopi tubruk hangat
Cemilan ringan, senyum memikat
Di warung kecil Benteng Kopi
Pinggir Pantura jadi saksi
Kami bersandar pada malam
Angin laut datang pelan
Membawa cerita yang tersimpan
Membuka kenangan perlahan
Verse 2
"Hey, warga Pemalang Pantura,
Ikhlas hati, senyum selalu ada"
Kota kecil yang tak ramai
Tapi jiwanya tetap bernyanyi
Yang datang dan pergi
Meninggalkan deru berlalu
Namun waktu tak Selalu
Mampu membuatnya pudar
Refrain / Chorus
Pemalang selalu ikhlas
Tempat hati bisa lepas
Yang lelah, yang tersesat
Singgah sebentar, lepas penat
Di bawah langit Pantura
Di balik lampu yang temaram
Semoga temukan damai
Dalam diam yang tenteram
Verse 3
Lampu kota redup berkedip
Seperti mimpi yang mulai letih
Namun obrolan tetap hangat
Tentang masa kecil yang lekat
Cerita kerja, tawa sesaat
Dan mimpi jadi orang hebat
Bridge
Pemalang tak perlu riuh
Jika teman masih sambut peluh
Pemalang boleh sepi
Tapi hatinya tak boleh sunyi
Final Chorus (Variasi)
Pemalang selalu ikhlas
Tak perlu megah tuk bisa lepas
Yang lelah, yang rindu pulang
Temukan tenang sepanjang jalan
Di pinggir jalan yang setia
Aku baik-baik saja... di sini saja
Di bawah langit Pantura
Kutemukan damai... di Pemalang
Secangkir kopi tubruk hangat
Cemilan ringan, senyum memikat
Di warung kecil Benteng Kopi
Pinggir Pantura jadi saksi
Kami bersandar pada malam
Angin laut datang pelan
Membawa cerita yang tersimpan
Membuka kenangan perlahan
Verse 2
"Hey, warga Pemalang Pantura,
Ikhlas hati, senyum selalu ada"
Kota kecil yang tak ramai
Tapi jiwanya tetap bernyanyi
Yang datang dan pergi
Meninggalkan deru berlalu
Namun waktu tak Selalu
Mampu membuatnya pudar
Refrain / Chorus
Pemalang selalu ikhlas
Tempat hati bisa lepas
Yang lelah, yang tersesat
Singgah sebentar, lepas penat
Di bawah langit Pantura
Di balik lampu yang temaram
Semoga temukan damai
Dalam diam yang tenteram
Verse 3
Lampu kota redup berkedip
Seperti mimpi yang mulai letih
Namun obrolan tetap hangat
Tentang masa kecil yang lekat
Cerita kerja, tawa sesaat
Dan mimpi jadi orang hebat
Bridge
Pemalang tak perlu riuh
Jika teman masih sambut peluh
Pemalang boleh sepi
Tapi hatinya tak boleh sunyi
Final Chorus (Variasi)
Pemalang selalu ikhlas
Tak perlu megah tuk bisa lepas
Yang lelah, yang rindu pulang
Temukan tenang sepanjang jalan
Di pinggir jalan yang setia
Aku baik-baik saja... di sini saja
Di bawah langit Pantura
Kutemukan damai... di Pemalang